Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerpen Inspiratif - Suara Sang Kertas | Halimatus Sa'adah

cerpen inspiratif suara sang kertas

Aku putih, tapi aku juga bisa coklat, bisa juga kuning, hijau dan pink. Tapi mereka menyukai aku berwarna putih. katanya, putih itu terlihat bersih dan terlihat mahal. padahal, semua warna itu indah. Semua warna mempunyai kecantikan masing-masing.

Kemarin, aku mendapat sebuah cerita yang lucu sekali. cerita itu benar-benar bagus menurutku. tentang perjalanan kisah cinta antara dua remaja, tapi kali ini diuraikan lewat kata-kata atau kalimat-kalimat yang sangat ringan dan penuh humor, sehingga menjadikan cerita itu termasuk dalam kategori romantika comedy.

Di dalam cerita itu dikatakan bahwa ada sepasang kekasih akhirnya harus berpisah untuk waktu yang cukup lama karena sang lelaki mendapat kenyataan kalau dirinya mengidap penyakit CANCER. dia harus dibawa ke luar negri untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik lagi disana.

Aku sempat berfikir, karena dia harus di bawa keluar negri? Apakah disana tidak ada anak bangsa yang berhasil lulusan fakultas kedokteran Dan menyandang gelar dokter? Aku sering mendengar banyak sekali orang-orang pergi keluar negeri hanya untuk general check up berobat disana, Sepertinya mereka lebih percaya kepada tenaga medis si luar negeri daripada tenaga medis di Indonesia. kenapa begitu ya?

Tadi malam kantuk cepat sekali menghampiri tuanku. dia meletakkan benda panjang itu tepat di atas tubuhnku. Cairan sedikit menetes melumuri putihku. lantas dia pergi tidur meningalkan aku yang masih penasaran dengan kelanjutan cerita itu. Kalau sudah begini, kadang-kadang aku tidak mau menghapiri hari. Biarlah hari tetap siang dan tuanku tetap terjaga dan menuliskan sejuta cerita untukku.

Aku berharap hari ini dia menyentuhku lagi dengan kelanjutan cerita yang sangat aku nantikan. Aku juga sangat mengharapkan dia menguhujani aku lagi dengan kalimay-kalimat bermakna penuh cinta. Aku sangat menyukai cerita-cerita yang dibuat olehnya. Cerita-ceritaitu sangat dalam, penuh sisi romantis, dan bisa membuat aku terbuai.

Dua bulan lalu, temanku punya cerita yang menurutku kalian harus tahu. Rasa-rasanya aku memang harus dan sangat perlu menyampaikan cerita pada kalian.

Temanku ini sangat lembut, sangat luas, bahkan lebih halus dari aku. Orang-orang itu lebih suka memilih dia dari pada aku. Padahal, temanku itu lebih suka kalu dia menjadi sebagai yang tidak terpilih. Setiap hari hanya kesedihan dan ketakutan yang membayangi hari-harinnya.

Temanku sangat iri sekali terhadapku. Dia pernah bialng begini. “hei.., kau itu lebih bahagia dari pada aku. meskipun aku lebih bagus, lebih putih, lebih halus, tapi nasibmu jauh lebih baik dari pada nasibku.”

Mula-mula aku tidak paham dengan apa yang diucapkan. Tapi lama-lama aku mengerti. Benda itu telah menyakitkannya, bahkan setiap hari. Benda itu telah membuatnya ketakutan setiap hari. Benda itu sangat keras dan kaku. benda itu selalu menderanya dengan kengerian yang mendalam setiap harinya.

Kini dia suadah pergi. Temanku itu sudah pergi untuk selamanya. aku ingat perbincangan kami pada sebuah pertemuan yang sangat berkesan dan tidak pernah aku lupakan. Dia berkata: “aku harus mengabdi pada dia. Dia sangat baik, tidak seperti tuanku. Tuanku itu sangat kejam dan tidak punya perasaan. Aku iri kepadamu.”

Aku semakin bisa mensyukuri keadaanku ini. Aku mulai bisa mencintai tuanku. Bagiku dia seperti cahaya, yang setiap saat mendekatiku dan menghangatkan tubuhku. Jari-jarinya mampu mengagalkan semua mimpi buruk tentang hari esok. Tapi diam-diam aku juga takjub pada temanku itu. Aku tidak dapat membayangkan seandainya aku menjadi dia. Mungkin aku akan memanggil angin agar masuk ke sela-sela jendela dan meniup tubuhku hingga melauangkan ke luar ruangan, dan mendaratkan aku ketempat yang lebih berarti.

Aku tidak akan pernah membiarkan tubuhku dilindas oleh benda yang disebut manusia sebagai mesin bernama PRINTER. Aku tidak mau tubuhku digoresi oleh tulisan-tulisan kaku, tidak juga huruf-huruf yang keluar dari kecanggihan teknologi.

Aku ingin selalu begini. selalu di sentuh oleh jari-jari yang hangat, yang bernyawa. Aku bahagia bila tinta-tinta itu menggoresi aku. Begitu indah, begitu hangat dan begitu tulus, sampai-sampai aku merasakan bahwa aku kini mempunyai nyawa.

Walaupun terkadang tubuhku diremas begitu keras dan dicampakan begitu saja ditempat sampah, tapi aku tetap bahagia. Aku senang karena tubuhku pernah menampung goresan-goresan tangan manusia yang lewat penanya yang menuliskan kalimat-kalimat yanng hidup. Tangan-tangan itu selalu mampu membuat aku terlelap dengan belaiannya.

Aku sangat mencintai tuanku. Aku akan mengabdi diriku padanya. Bagiku tuanku adalah seorang yang sangat jenius. Aku akan selalu membiaskan sinar kedalam matanya; memberikan banyak inspirasi untuknya.

Aku bangga karena tubuhku pernah menampung karya-karya indah dari penyair cinta. Karya itu bagaikan sebuah udara yang berhembus menyejukkan hatiku. Karya itu seperti seraut wajah cantik yang menari-nari didepan mataku. Karya itu seperti setapak jalan yang meruncing di ujungnya, dengan dasar bebatuan yang dingin seperti bebatuan gunung. Jalan itu mampu menyembuhkan kaki-kaki yang penat keletihan.

Aku adalah kertas yang sangat beruntung, karna tuanku sangat menghargai aku. Baginya aku adalah sesuatu yang sangat penting dalam hidupnya. sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupannya. Baginya aku selimut hangat yang mampu menghangatkannya dari dinginnya udara keresahan batin yang selalu mengganggunya di benak.

Aku seperti malaikat kecil yang mempunyai sayap dipunggungnya. Dan bisa terbang mengitari wajahnya lalu hinggap disebelah telinganya sambil membisikan sejuta kalimat sutra. Aku mencintaimu tuanku seperti dia mencintai aku.

Cerpen yang berjudul "Beling" merupakan sebuah cerita pendek karangan dari seorang penulis dengan nama pena Saw-Truth. Kamu dapat mengikuti Facebook penulis di akun  Faiz Romdhoni.

Aku putih, tapi aku juga bisa coklat, bisa juga kuning, hijau dan pink. Tapi mereka menyukai aku bebewarna putih. katanya, putih itu terlihat bersih dan terlihat mahal. padahal, semua warna itu indah. Semua warna mempunyai kecantikan masing-masing.

Kemarin, aku mendapat sebuah cerita yang lucu sekali. cerita itu benar-benar bagus menurutku. tentang perjalanan kisah cinta antara dua remaja, tapi kali ini diuraikan lewat kata-kata atau kalimat-kalimat yang sangat ringan dan penuh humor, sehingga menjadikan cerita itu termasuk dalam kategori romantika comedy.

Di dalam cerita itu dikatakan bahwa ada sepasang kekasih akhirnya harus berpisah untuk waktu yang cukup lama karena sang lelaki mendapat kenyataan kalau dirinya mengidap penyakit CANCER. dia harus dibawa ke luar negri untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik lagi disana.

Aku sempat berfikir, karena dia harus di bawa keluar negri? Apakah disana tidak ada anak bangsa yang berhasil lulusan fakultas kedokteran Dan menyandang gelar dokter? Aku sering mendengar banyak sekali orang-orang pergi keluar negeri hanya untuk general check up berobat disana, Sepertinya mereka lebih percaya kepada tenaga medis si luar negeri daripada tenaga medis di Indonesia. kenapa begitu ya?

Tadi malam kantuk cepat sekali menghampiri tuanku. dia meletakkan benda panjang itu tepat di atas tubuhnku. Cairan sedikit menetes melumuri putihku. lantas dia pergi tidur meningalkan aku yang masih penasaran dengan kelanjutan cerita itu. Kalau sudah begini, kadang-kadang aku tidak mau menghapiri hari. Biarlah hari tetap siang dan tuanku tetap terjaga dan menuliskan sejuta cerita untukku.

Aku berharap hari ini dia menyentuhku lagi dengan kelanjutan cerita yang sangat aku nantikan. Aku juga sangat mengharapkan dia menguhujani aku lagi dengan kalimay-kalimat bermakna penuh cinta. Aku sangat menyukai cerita-cerita yang dibuat olehnya. Cerita-ceritaitu sangat dalam, penuh sisi romantis, dan bisa membuat aku terbuai.

Dua bulan lalu, temanku punya cerita yang menurutku kalian harus tahu. Rasa-rasanya aku memang harus dan sangat perlu menyampaikan cerita pada kalian.

Temanku ini sangat lembut, sangat luas, bahkan lebih halus dari aku. Orang-orang itu lebih suka memilih dia dari pada aku. Padahal, temanku itu lebih suka kalu dia menjadi sebagai yang tidak terpilih. Setiap hari hanya kesedihan dan ketakutan yang membayangi hari-harinnya.

Temanku sangat iri sekali terhadapku. Dia pernah bialng begini. “hei.., kau itu lebih bahagia dari pada aku. meskipun aku lebih bagus, lebih putih, lebih halus, tapi nasibmu jauh lebih baik dari pada nasibku.”

Mula-mula aku tidak paham dengan apa yang diucapkan. Tapi lama-lama aku mengerti. Benda itu telah menyakitkannya, bahkan setiap hari. Benda itu telah membuatnya ketakutan setiap hari. Benda itu sangat keras dan kaku. benda itu selalu menderanya dengan kengerian yang mendalam setiap harinya.

Kini dia suadah pergi. Temanku itu sudah pergi untuk selamanya. aku ingat perbincangan kami pada sebuah pertemuan yang sangat berkesan dan tidak pernah aku lupakan. Dia berkata: “aku harus mengabdi pada dia. Dia sangat baik, tidak seperti tuanku. Tuanku itu sangat kejam dan tidak punya perasaan. Aku iri kepadamu.”

Aku semakin bisa mensyukuri keadaanku ini. Aku mulai bisa mencintai tuanku. Bagiku dia seperti cahaya, yang setiap saat mendekatiku dan menghangatkan tubuhku. Jari-jarinya mampu mengagalkan semua mimpi buruk tentang hari esok. Tapi diam-diam aku juga takjub pada temanku itu. Aku tidak dapat membayangkan seandainya aku menjadi dia. Mungkin aku akan memanggil angin agar masuk ke sela-sela jendela dan meniup tubuhku hingga melauangkan ke luar ruangan, dan mendaratkan aku ketempat yang lebih berarti.

Aku tidak akan pernah membiarkan tubuhku dilindas oleh benda yang disebut manusia sebagai mesin bernama PRINTER. Aku tidak mau tubuhku digoresi oleh tulisan-tulisan kaku, tidak juga huruf-huruf yang keluar dari kecanggihan teknologi.

Aku ingin selalu begini. selalu di sentuh oleh jari-jari yang hangat, yang bernyawa. Aku bahagia bila tinta-tinta itu menggoresi aku. Begitu indah, begitu hangat dan begitu tulus, sampai-sampai aku merasakan bahwa aku kini mempunyai nyawa.

Walaupun terkadang tubuhku diremas begitu keras dan dicampakan begitu saja ditempat sampah, tapi aku tetap bahagia. Aku senang karena tubuhku pernah menampung goresan-goresan tangan manusia yang lewat penanya yang menuliskan kalimat-kalimat yanng hidup. Tangan-tangan itu selalu mampu membuat aku terlelap dengan belaiannya.

Aku sangat mencintai tuanku. Aku akan mengabdi diriku padanya. Bagiku tuanku adalah seorang yang sangat jenius. Aku akan selalu membiaskan sinar kedalam matanya; memberikan banyak inspirasi untuknya.

Aku bangga karena tubuhku pernah menampung karya-karya indah dari penyair cinta. Karya itu bagaikan sebuah udara yang berhembus menyejukkan hatiku. Karya itu seperti seraut wajah cantik yang menari-nari didepan mataku. Karya itu seperti setapak jalan yang meruncing di ujungnya, dengan dasar bebatuan yang dingin seperti bebatuan gunung. Jalan itu mampu menyembuhkan kaki-kaki yang penat keletihan.

Aku adalah kertas yang sangat beruntung, karna tuanku sangat menghargai aku. Baginya aku adalah sesuatu yang sangat penting dalam hidupnya. sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupannya. Baginya aku selimut hangat yang mampu menghangatkannya dari dinginnya udara keresahan batin yang selalu mengganggunya di benak.

Aku seperti malaikat kecil yang mempunyai sayap dipunggungnya. Dan bisa terbang mengitari wajahnya lalu hinggap disebelah telinganya sambil membisikan sejuta kalimat sutra. Aku mencintaimu tuanku seperti dia mencintai aku.

Cerpen yang berjudul "Suara Sang Kertas" merupakan sebuah cerita pendek karangan dari seorang penulis dengan nama pena Halimatus sa’adah. Kamu dapat mengikuti Facebook penulis di akun  Halima Eimha Eimhut.

Posting Komentar untuk "Cerpen Inspiratif - Suara Sang Kertas | Halimatus Sa'adah"