Cerpen Cinta - Kagum Dalam Diam | Chenly Kasandra Malau
Kagum Dalam Diam - Chenly Kasandra Malau
Berteduh dari Hujan yang tiba-tiba sok
tenar.
Dari seberang sebelah sini ku lemparkan pandangan ke seberang sana, menikmati tetesan kuat air hujan yang hentakkan Kalut nya sesekali dengan aba-aba kilat.
Mungkin dewi fortuna sedang berpihak
pada ku.
Di seberang sana, walau rintik hujan
kaburkan pandangan ku, tapi aku masih bisa nikmati wajah manis itu. Wajah yang
mampu buatku tesenyum lugu, lucu dan bertingkah aneh sendiri layak ABG yang
baru saja menemukan pacar pertamanya.
Dia sesekali tersenyum ke arah sini, aku
Cuma berpura-pura tak melihat, atau hanya menyunggingkan bibir kanan, dan
tersenyum kecil seperti tak perduli, tapi siapa yang tau, aku benar-benar
terbang melayang saat itu.
Masih menikmati hujan yang sebenarnya
tak ku suka.
Sudah saatnya aku beranjak dari tempat
ini, diapun entah sudah beranjak kemana, aku melewatkan saat itu karena sibuk
dengan gejolakku sendiri.
Saat nya pergi, saatnya menikmati
kesendirian lagi.
Ku susuri trotoar jalan beratap yang
sesekali luput melindungi ku karena sebuah lubang di badannya tak mampu
lindungi aku terus. “tik” aku tersentak “huhh” hanya itu, lalu lanjut lagi.
dari samping angin hembuskan dingin dan terkadang bawa serta air sejukkan tubuh
ini.
Tepat di suatu jalan dimana sudutnya
menjadi tempat bercengkrama segerombol pria yang sebagiannya ku kenal, dan
salah satunya “ha..” hati ini bergejolak lagi, “dya” hatiku berbisik penuh
decak kagum.
“dek” sebuah sapaan hentikan langkahku,
hampir tepat di hadapannya. entah ini cobaan atau dewi fortuna yang sedang berbaik
hati padaku. 2 pria dalam 1 hari. “amazing” anganku terbang tak pedulikan
cerita orang asing yang entah mempromosikan apa.
“naananananananananananannanananananannanananan”
ntah apa pun yang ia katakan, sungguh, aku tak memperdulikannya, yang sedang
asik ku fikirkan yaitu sebuah kata yang khusus untuk orang dewasa, yang entah
kenapa nyangkut di otak sesaat setelah kupandang dia.
Pria berponi sedikit basah, dan
mengusapkannya ke samping, dengan kemeja biru tua yang basah di kanan kirinya,
sambil memegang hanphone dan terlihat cuek pada daerah sekitarnya itu lebih
SEKSI dibanding cowok berotot yang hobby fitness dengan dada yang bidang
bermandikan keringat, atau pria yang sedang memperbaiki mesin motor atau mobil
yang wajahnya bergoretan oli hitam dan keringat di kening mereka.
Sesekali ku lirik pria pencuri hati itu.
dan “W.O.W” entah apa yang ia fikirkan yang pasti kami beradu pandangan. ku
tarik dengan sigap pandangan ini dank ku lempar kan entah kemana yang pasti ia
takkan melihat gugup dari bola mata yang pasti dengan polosnya beberkan kagum
yang tak seharusnya ia ketahui, tak lupa ku tinggal senyum untuk kejadian itu.
“semoga ia tak tahu” gumam hatiku yang tak henti bergejolak
Orang asing sibuk bertanya padaku,
bahkan pertanyaan yang ia ajukan ku jawab asal, sekedarnya dan ngawur. siapa
peduli. “toh di brosur yang ia berikan informasinya sudah cukup jelas “gumamku
setelah membaca brosur kuning yang hanya berukuran 3 x 6 cm.
“oke dek?” itu kata yang paling jelas ku
dengar dan “syukurlah” itu kata yang ku panjatkan setelah aku tau ia sudah
berhenti menggangguku.
Aku pergi. tinggalkan cerita yang hanya
aku yang tau, berharap hal yang lebih menakjubkan lagi terjadi setelah ini.
Cerpen yang berjudul "Kagum Dalam Diam" merupakan sebuah cerita pendek karangan dari seorang penulis yang bernama Chenly Kasandra Malau. Kamu dapat mengunjungi blog penulis di link berikut: qhaxanra.blogspot.com
Posting Komentar untuk "Cerpen Cinta - Kagum Dalam Diam | Chenly Kasandra Malau"