Cerpen Cinta - Jatuh Cinta Sendirian | Septi Ika Lestari
Sudah lama, aku mulai jenuh dengan
situasi seperti ini. Keadaan menyebalkan yang tak pernah berubah. Kamu masih
dengan dia, masih bahagia. Seseorang yang lain masih mengharapkanmu, menantimu
menyudahi bahagia dengan dia lalu mengajakmu berbahagia bersamanya saja, dan
aku, masih sama, masih diam mendengarkanmu bercerita tentang bahagiamu
bersamanya, masih diam mendengarkan seseorang lain itu berkeluh kesah
membicarakan bahagiamu yang di rasa lebih cocok kamu jalani bersamanya. Aku
masih sama, masih bingung mau menceritakan urusanku pada siapa, masih kesulitan
mengurus perkara jatuh cinta yang sendirian ini.
Dalam diam menanggapi ceritamu, aku
sebenarnya jengkel. Kamu bilang dia berubah, kamu bilang dia tak lagi peduli
seperti diawal, kamu bilang bla… bla.. bla, semua yang menyakitkan sampai
membuatku ikut merasakan sesak juga. Kamu pernah merasakan seperti yang aku
rasakan ini? melihat orang yang kamu suka memaksakan suatu kebahagiaan,
disakiti, tapi yang kamu suka tetap saja memilih yang menyakitinya itu? Kamu,
seharusnya sudahi saja semua yang kamu jalani bersamanya.
Lihat, tatapanmu, tatapanmu tak lagi
berbinar seperti dulu, seperti saat kamu bercerita tentangnya diawal-awal
hubunganmu, dan suaramu, suaramu tak lagi menyenangkan saat didengar, entah apa
yang salah, toh suaramu masih sama, atau mungkin nada ceritamu yang membuatnya
berbeda? disela ceritamu, kamu sering menarik nafas panjang, berdiam beberapa
waktu, lalu mengusap keningmu. Ayolah, aku tidak suka melihatnya.
Dalam diam menanggapi cerita dari
seseorang itu, seseorang yang kamu tahu persis, dia juga mengharapkanmu,
berlama menyia-nyiakan waktu hanya untuk menunggumu, aku sering merasa kesal.
Untuk apa aku mendengarkannya, bersimpati atas perih yang ia rasakan,
menasihatinya untuk menyerah saja dan mencari bahagia lain. Untuk apa?
Pernah kamu merasakan yang ini? disaat
kamu harus berpura-pura simpati terhadap orang lain, padahal kamu sendiri juga
merasakan getir yang sama?
Seseorang itu tidak lebih cantik dari
dia, jelas saja kamu tidak berpaling lalu memilihnya. Seseorang itu tidak lebih
pintar dari dia, sementara kamu bilang kamu suka dengan gadis yang pintar, bisa
diajak berdiskusi ini itu, jadi jelas saja kamu tetap memilihnya. Bodoh sekali
seseorang itu, memelihara sebuah hal yang dirasa kesabaran, padahal jelas-jelas
itu pelukaan.
Dan aku, biar kuceritakan sendiri apa
saja yang aku lalui. Sedikit saja, kamu tak perlu takut akan jenuh
mendengarnya. Aku ini sama seperti seseorang itu, sama bodohnya,
mengharapkanmu, menunggu kamu beranjak mencari bahagia yang lain. Bedanya, aku
tidak seperti orang itu, tidak seberani orang itu mengungkapkan perasaannya
padamu. Berarti aku lebih bodoh.
Aku sering membohongi diriku sendiri,
membiarkannya menerima kenyataan bahwa melihatmu bahagiapun sudah cukup. Bahwa
melihatmu bersama dia, atau bersama seseorang itu pun, aku akan tetap baik-baik
saja. Bahwa aku pasti kuat mengurus jatuh cinta sendirian ini. Itu juga bahagia
yang aku paksakan.
Cerpen Cinta Romantis yang berjudul
"Jatuh Cinta Sendirian" ini merupakan sebuah karangan dari seorang
penulis bernama Septi Ika Lestari. Kamu dapat mengikuti blog penulis di link
berikut: http://haloadaika.blogspot.com.
Posting Komentar untuk "Cerpen Cinta - Jatuh Cinta Sendirian | Septi Ika Lestari"