Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerpen Cinta - Bukan Putri Salju | Citra Intan Budiarti

kumpulan cerpen cinta sedih bukan putri salju
Bukan Putri Salju - Citra Intan Budiarti

Dear diary..

setiap ku toreh kisah ku dalam lembar diary ini, itu artinya masa hidupku tak lagi panjang, semakin banyak lembaran yang terisi maka semakin habislah lembaran yang kosong dan begitulah hidupku, persis seperti lembaran yang masih kosong, begitu sedikit dan singkat.. aku tak ingin dimasa masa terakhir dalam hidupku ini, aku harus membuat orang lain kecewa, aku ingin semua orang merasakan hangatnya suasana ketika aku hadir di dalamnya.. meski umurku tak lagi panjang, aku meminta permintaan untuk yang terakhir kali, aku minta agar aku segera menemukan sosok orang yang sangat menyayangi aku dalam sisa hidupku, dan aku ingin melihatnya bahagia meski suatu saat aku harus pergi. aku mohon dengan segala kehendakMu Tuhan… aku tak menuntut apapun, aku hanya ingin bisa merasakan semua itu di sisa hidupku yang hanya tinggal beberapa bulan ini 🙁

malam seusai aku berkutat dan merenung di depan diaryku aku tak buru-buru tidur, malam begitu larut sementara aku masih terjaga diatas tempat tidurku, sambil mataku terus menatap monitor ponsel yang begitu terang, tiba-tiba mamahku mengagetkanku dari balik pintu kamarku yang sudah gelap.

“shilla, kamu belum tidur? ini udah malem banget loh shill, besok kamu terlambat ke sekolah…” ucap mamahku.

“shilla gak mau tidur mah…” ucapku sembari menyembunyikan kepalaku di tumpukan bantal.

“kenapa shill, kamu gak liat? ini udah hamppir tengah malam, dan besok… besok kelas kamu akan ada tour out bond dari sekolah kan? kalo kamu gak tidur mood kamu besok akan drop shill..” kata mamahku.

“KALO AKU TIDUR, AKU TAKUT KALO ESOK AKU UDAH GAK BISA BANGUN LAGI MAHH.. mamah kok gak pernah bisa ngertiin shilla sih mah?” ucapku sembari terus memeluk guling dan membanjirinya dengan titik-titik air mata yang perlahan mengenai sarung bantalku.

“shilla, kamu jangan ngomong gitu sayang… semua akan baik-baik aja, kalao begitu, sekarang kamu tidur dan mamah akan terus ada disampingmu, jadi nanti kalao ada malaikat maut mengajakmu pergi, mamah akan usir dia dan bilang kepadanya kalau shilla anak mamah yang paling cantik masih memiliki banyak harapan yang belum tercapai dan seketika pasti malaikat itu akan pergi dari sini dan menjauhimu… percaya shilla…” ucap mamahku menenangkan. huhhhh apapun itu sebenernya aku tak percaya, tapi karena mataku sudah tak mampu lagi menatap langit-langit kamar, akhirnya mataku menutup pelan dan terpejam, aku tak mengingat apapun setelah itu.

pagi-pagi sekitar pukul 05.30 mamahku menggoyang-goyang tubuhku, namun aku tak merasakan apapun, mamah khawatir kalau-kalau aku benar tak bangun lagi saat itu, berbagai cara untuk mengejutkanku agar terbangun sia-sia, aku begitu lelah, mataku serasa enggan untuk membuka, namun ketika aku tersadar dan bangun aku melihat mamahku menangis di hadapanku lalu ia memelukku begitu erat seolah ia tak mau terpisah dariku. aku yang tak tau apapun hanya cengo melihat mamah yang sudah membanjiri pundakku dengan kristal beningnya.

“mamah kenapa?” tanyaku polos.

“mamah takut kalau kamu benar-benar gak akan bangun lagi… hiks hiks hiks…” kata mamah terisak.

“siapa yang gak bisa bangun? udah jelas-jelas aku sekarang lagi ngomong didepan mamah…” jawabnku sambil tersenyum tipis.

“mamah inget kata-kata kamu semalem shill…” ucapnya. kata-kata? semalem? astaga aku bener-bener gak inget semalem aku ngomong apa ke mamahku ini sampai-sampai sekarang mamah nangis di hadapan aku saat ini.

“maafin shilla, mamah kan tau kalau shilla udah drop banget, ucapan shilla suka ngelantur mah, ohyaa mah, hari ini shilla pengen banget ke sekolah dianterin sama bang iyel mahh, kira-kira abang iyel bisa gak yahh?” ucapku.

“bang iyel pasti bisa kok nanti mamah sampein ke iyel ya shill…” jawab nya. aku mengangguk sambil mencoba untuk bangkit dari tempat tidur yang begitu empuk ini.

jarum jam sudah berhimpit diangka 7, itu tandanya aku harus cepat-cepat tancap gas ke sekolah. “mahh, shilla berangkat!!” seruku dari ruang makan.

“shilla… shill… bang iyel masih dikamar mandi!!” jawab mamah dari kejauhan. tiba-tiba langkahku yang sudah sampai di depan gerbang harus terhenti, aku benar-benar lupa kalau aku hari ini minta dianter sama abang iyel. pfffff, sedang apa pula tuh orang? lama kali tingkahnya… sambil aku menyilangkan kedua tangan ku, sambil bula aku mengetuk-ketukan kakiku seiring irama music yang sedang ku dengar melalui ipod ku.

mbremmmmmmmmmmmm…

nah ini dia orang yang aku tunggu, bang iyel udah dateng dan siap membawaku kabur ke sekolah. namun sesampainya di sekolah ternyata aku terlambat, semua teman sekelasku sudah lenyap dibawa kabur oleh bus yang kemarin siang terparkir di halaman sekolah, itu artinya bang iyel harus mengantarkanku lagi ke pegunungan di sudut kota.

“lagi-lagi gue harus bolos buat yang beginian huhhhh…” ketus iyel.

“maaf bang… shilla juga gak tau kalo semuanya udah pada berangkat, abang sihhh tadi di kamar mandi lama banget..” jawabku.

“ahhh elu bisanya ngerepotin gue tau gak sihhh, mending lu cepet-cepet mati aja deh shill, kalo idup lu cuma gangguin gue!!” ketusnya lagi. aku cuma cengo mendengarkan bang iyel memarahiku, kaca-kaca dimataku sepertinya akan segera pecah karena kata-kata bang iyel tadi, segitu gak berguna kah aku dimata abangku sendiri? segitu bodoh kah aku? segitu merepotkan abang kah aku ini? sampai-sampai abang tega berkata seperti tadi di depan mataku?. aku menunduk.

“aku emang udah mau mati bang, tapi segitu gak bergunakah aku dimata abang?” tanyaku.

“gak sama skali, elu tuhh cuma bisanya ngerecokin hidup gue!! buktinya sekarang ini!! harusnya sekarang gue itu udah dikampus sama gebetan-gebetan gue, ehhh tapi ternyata gara-gara elu, gue masih harus kesana-kesini gak jelas tujuannya, sekarang kita kemana? bego jangan keterlaluan dong lu…” bentak iyel. aku tetep tenang.

“kita kebukit dekat taman kota bang…” jawabku pasrah.

“ya udah buruan naik, ahhh lama banget sihhh..” bentaknya lagi. aku segera menaikan badanku ke atas ninja abang itu, setelah siap aku terduduk aku kembali merasakan dadaku kembali sakit, dan rasa sakitnya lebih sakit dari biasanya, mungkin jantungku kambuh? dan mungkin aku harus kembali pulang, namun aku tak mungkin berkata pulang selagi bang iyel masih emosi. sesampainya ditempat out bond aku menepati janjiku untuk mengutarakan semua perasaanku.

“bang, jantung shilla sakit lagi…” tukasku.

“terus lu mau ngapain lagi? nyuruh gue buat nganterin lo balik gitu? sorri gak bisa, gue juga punya banyak urusan, dan gue gak cuma ngurusin elo!!!” bentak iyel lalu mengemudikan motornya menjauhi tempatku berdiri. sementara aku mecium asap motor bang iyel yang lama-lama menghilang wanginya, aku semakin tak kuasa menahan beban tubuhku, aku seketika ambruk di tempat itu juga, samar-samar sebelum aku benar-benar pingsan aku melihat sosok pria lalu menggendongku ke pos P3K.

setelah aku sadar di sampingku sudah ada orang-orang yang begitu sayang padaku, ada ify, rio, sivia dan alvin. mereka sahabatku, sahabatku sejak dulu aku belum seperti sekarang ini, mereka setia berkawan bersamaku bukan karena aku cantik, pintar dan kaya. tapi mereka setia karena bagi mereka aku adalah bagian dari hidup mereka.

“shilla, kamu gak apa-apa kan?” tanya ify yang sedari tadi memegangi tanganku.

“engga apa-apa kok fy, aku baik.” balasku. aku berkata seperti ini karena aku gak mau mereka khawatir.

“seriusan shill? gue sebagai cowo yang pernah jadi pacar elo gak bisa diem aja begini dong..” tukas alvin.

“ehmmmm… bisa gak jangan ungkit masa lalu lagi? kasian sivia, lagian kamu bukan yang terbaik untuk jadi pacar aku lagi, kamu itu udah jadi sahabat aku yang bisa ngertiin aku seperti ify, kak rio sama sivia…” ucapku.

“dengerin tuh kata shilla, lagian dia udah gak ada rasa sama elo!! jadi mulai sekarang bisa dong terima gue apa adanya? jangan gini terus?” bentak sivia pada alvin.

“bisa kok sayang… maafin gue ya vi, selama ini gue berusaha deket sama lo supaya gue pikir gue bisa balikan lagi sama shilla, tapi ternyata gue salah, hati gue lebih memilih elo yang jadi pengisi hati gue,” kata alvin sambil menatap mata sivia tajam.

“nahhh gitu dong guys… mataku jadi sejuk liatnya hehehe…” celetuk ku. teman-teman hanya tertawa kecil mengiringiku.

“shill, kamu tau gak siapa orang yang bawa kamu ke sini?” tanya ify.

“engga fy, emang siapa?” tanyaku polos.

“yang tadi bawa kamu kesini itu ketua osis sekolah kita!! cowo paling keren, paling kece, paling paling lainnya di sekolah kita kamu tau kan dia siapa?” serbu ify.

“emmm, kamu seriusan? kak cakka yang bawa aku ke sini? setau aku dia terkenal jaim banget lohh apa lagi ke cewe-cewe kok bisa sihh dia bawa aku ke sini?” kataku berentet.

“ahhh udah hal itu gak perlu kamu pikirin, yang harus kamu pikirin sekarang itu… semua anak-anak kasuari itu nganggep kamu itu pacarnya kak cakka… gileee banget shill kamu bakal jadi populer disekolah nanti..” kata ify.

“hahh tapi aku sama kak cakka kan engg…”

“udah lahhh, buktinya kak cakka stay cool aja tuhh sama suasana ini, itu artinya lampu ijo buat kamuuu shill kamu bisa dapetin kak cakka dengan mudahnya, iya kan? yeyeyeyeeee” sahut ify.

aku masih gak percaya sama yang dibilang ify barusan, tapi sahabat-sahabatku itu keliatannya serius banget ngomongin itu terus apa yang harus aku lakuin? dari dulu sejak pertama MOS aku udah suka sama kak cakka, tapi karena dia terlalu populer di sekolah semua orang kenal dia, sedangkan aku yang notabennya murid baru, mana bisa menyaingi kakak-kakak kelasku yang sudah senior itu, dan akhirnya aku memutuskan untuk tidak lagi memikirkan hal itu belum lagi dengan timpalan penyakitku akhir-akhir ini yang mulai parah, aku semakin takut untuk menyukai kak cakka, kata mama jika hal itu tak memungkinkan bagiku, aku cukup mengenalinya saja sebagai kakak kelas yang baik hati, tidak perlu memaksakan diri untuk dapat bersanding dengan status pacar dengannya… kata orang aku ini cantik tapi aku tak merasakannya dengan penyakit gagal ginjal yang aku derita ini.. aku takut mengakui kenyataan jika umurku tak panjang lagi, semua temanku tau kalau aku punya penyakit ini, namun tak banyak dari mereka yang tau betapa parah penyakitku ini. ahhh, ngomong apa aku ini. setelah lama aku melamun di pos P3K ini aku memutuskan untuk keluar dari tenda, aku melihat sekeliling dan rasanya semua benda di sekelilingku itu bergerak melayang, Tuhan apa yang terjadi? aku takut, takut, dan takut bila aku harus pergi meninggalkan mereka yang aku sayangi dengan cara seperti ini, ini bukan cara yang aku mau. ketika aku mulai berjalan menapakan kaki keluar tenda aku tersandung sebongkah ranting yang agak besar di depan tenda itu. seorang pria menjulurkan tangannya kearahku. astaga… itu kak cakka? sekarang aku baru percaya kalo cowo ini beneran care sama aku, tapi aku masih ragu sihh…

“makasih kak…” ucapku.

“makanya kalo masih kurang enak badan gak usah kemana mana dulu kalo gini terus siapa yang repot? anak-anak lain juga kan yang repot, masuk aja sonoh ke tenda.” balas cakka.

huhhhh, ini orang bener-bener jaim sihh, dibilangnya care? tapi nyatanya setengah mati jaim!!! aku kesel sama kak cakka, tapi kalo dipikir-pikir kak cakka ada benernya juga sihh, soalnya abang aku juga benci banget sama aku, gimana kak cakka? yang bukan siapa-siapa aku… 🙁

“udah, kamu di sini aja sampe semua aktifitas selesai, kalo kamu gak betah kamu bisa temuin aku di sungai belakang pos P3K” ucap cakka bijak.

“mmmm, kak aku boleh ikut kakak aja gak? aku takut di tenda sendirian kak..” pintaku.

“ahhh, penakut banget sihhh… ya udah ayooo…” ajaknya. aku seneng banget kak cakka bisa terima aku untuk bersamanya saat ini.

di sungai, aku duduk dekat tepat disamping kak cakka, rasanya itu nyaman banget, aku merasa ada sosok yang bisa melindungi aku di saat aku takut. aku merasa ada yang berbeda ketika aku menatap kak cakka, ya tegas aja beda, aku pernah suka sama dia, dan mungkin sekarang aku jatuh cinta lagi sama dia, tapi dia gak tau sama sekali tentang perasaanku padanya, dan semoga dia gak akan pernah tau hal ini. aku gak mau kak cakka berubah karena ia kasihan padaku, ahhh aku mulai ngelantur lagi,

“kak, kak cakka lagi ngelamun yaa? kakak galau? atau kakak…”

“dieem napa sihhh? brisik banget, tau gini aku tinggal kamu di tenda tadi.. ahhh…” sahut cakka. dia terheran melihatku menunduk, ia merasa aku sangat menyeganinya, padahal aku itu menyukainya dan aku berharap dia punya rasa yang sama tanpa aku harus mengakui perasaanku padanya, i hope.

“kamu kok jadi murung gitu? maafin aku ya… SH SHH SHII SHILL SHILLA..” ucap cakka.

“kak cakka tau namaku?” tanyaku bingung setengah mati, diantara sekian ribu anak perempuan di SMU Kasuari dan salah satunya aku dia mengenalku?

“ya iyalah aku tau nama kamu… siapa sihh yang gak kenal Ashilla Zahrantiara anak kelas X-1 yang rencana masuk jurusan IPA ini, udah cantik, baik, pinter lagi anaknya..” kata cakka agak tersenyum.

“hahh, seriusan kak?” tanyaku makin penasaran.

“helloooo… ya engga gitu juga kali shill, aku ini kan ketua osis. sebagai KETOS yang baik itu ya mengenali setiap anggotanya, gimana sihh kamu?” kata cakka lagi. huhhh..

“kirain aku segitu populer, hehe…”

“ahhh ngarep banget sihhh kamu!!!” balas cakka.

tuh kan bener, ini cowo jaim banget.

seusai acara, aku memutuskan untuk kembali menemui teman-temanku di barisan peserta, aku berjalan perlahan menuju teman-temanku, namun ditengah jalan kak cakka kembali menghalangi langkahku.

“kamu kan masih lemah mendingan kamu kembali ke tenda aja, gak usah ikut upacara penutupan ini” kata kak cakka sambil terus merangkulku masuk ke dalam tenda sementara di barisan teman-temanku…

“ehh, gue rasa kak cakka beneran ada rasa sama shilla dehh, lu semua liat aja sekarang, dia perhatian banget guys…” celoteh sivia.

“iya, aku sihh percaya banget kalo mereka sekarang ada apa-apa..” jawab ify.

“maksudt kamu ada apa-apa itu gimana fy?” tanya sivia.

“ahh kamu lemot juga sihh, jangan-jangan mereka udah jadian, kan dari tadi harusnya itu kak cakka jagain tenda terus… dan itu artinya kak cakka sama shilla itu berduaan terus… dan terus merekaa…”

“ahhh terus terus mulu, bingung gue fy, next ke cerita yang lain aja lahhh jangan ngobrolin cakka ama my ex…” ketus alvin.

“kayaknya ada yang envy nihh say..” kata rio menyenggol ify.

“apaan sihh lu yo ahhh…” bentak alvin.

“heheheh…” tawa rio.

malam harinya, dikamar kepalaku kembali sakit, perutku seakan memberontak, tubuhku lemas dan aku sangat ingin merasa terbaring di tempat tidurku, namun aku kembali takut akan maut ku. aku takut kalau aku akan meninggalkan semuanya.

BLIPPPP…BLIPPP…

ponselku berdering sebuah pesan dari nomor tak dikenal mendarat di screen ku. aku tak semangat untuk membukanya namun ketika aku membaca kata demi katanya aku tersentuh…

0852 – 227x – xxxx

hay shilla… selamat malam, jam segini udah tidur ya?

from : cakka

aku dengan semangat langsung mereply pesan itu. dan terjadi beberapa percakapan.

shilla

kak cakka… aku belom tidur kak…

cakka

loh kenapa belom tidur? ini udah malem banget loh, besok ada lomba music di sekolah, kamu ikut kan shill? aku gak sabar untuk liat perform kamu besok, jadi sekarang kamu tidur yaa… biar besok fit..

shilla

aku takut tidur, aku takut esok justru aku gak bisa bangun lagi 🙁

cakka

kamu itu ngomong apa sihh? kamu itu emang punya penyakit apa sihh? emang segitu parahnya yaa sampe kamu ngomong begitu?

shilla

gagal ginjal kak, kakak harus janji gak akan ninggalin aku setelah kakak tau aku penyakitan…

cakka

sampai kapanpun, kakak gak kan ninggalin kamu kok shill, bobo ya shill… aku telfon kamu aja dan nyanyiin sebuah lagu untuk kamu, dan kamu janji harus tidur yaa..

shilla

oke kak..

1 menit…

2 menit…

3 menit…

akhirnya sebuah panggilan masuk ke ponselku

*phone on*

“hallo?” kata cakka dari seberang ponsel.

“hay kak… kak cakka mau nyanyi buat shilla sekarang?” tanyaku.

“iya, denger ya shill… (hey shilla jangan takut, jangan resah… bila lampu kamar mulai dipadamkan… ku kan slalu menyanyikan lagu ini… hingga nanti kau tidur berselimut mimpi… jangan lupa esok kita punya janji semakin cepat kita tidur, semakin cepat kita bertemu kembali…) emmm, shill, hallo?” putusnya. aku terdiam malam itu karena aku udah ngantuk, dan terbaring indah di atas tempat tidur. dan saat itu kak cakka mematikan telfonnya.

*phone off*

esok harinya, aku terbangun pagi buta, semua persiapan untung perform nanti di sekolah sudai siap untuk digunakan, gitar putih kesayanganku yang semalam aku bawa tidur sampai sekarang masih setia menemani kepergianku ke sekolah, tepat pukul 6.15 seperti biasanya aku menuju garasi, aku menunggu sosok pak iyan keluar mengendarai mobilku. namun ketika pak iyan datang tiba-tiba suara klakson motor menggema di sekitar halaman rumahku. dan itu kak cakka, ngapain dia ke rumahku? ada urusan apa yaa?

“hay little baby… udah siap? bareng aku aja yukk…” tawar cakka. aku hanya cengo memandangi motor cakka yang mengkilap, dan lekuk muka cakka secara detil, dan ternyata cakka itu kalo diliat secara dekat dan lama itu emang gak meragukan lagi ketampanannya, ya ampun ini bisa bikin aku jadi jatuh cinta lagi kaya dulu.. arghhh…

“hahhh, kak cakka ngajakin shilla berangkat sekolah bareng?” tanyaku ngawur. harusnya aku mau mau aja diajak cakka meski naik motor sepeda atau jalan kaki sekalipun, ini kan kemauan aku dari dulu. pengen banget kenal yang namanya cakka nuraga, nahhh sekarang hal yang aku idamkan terwujud, astaga… aku bener-bener di boncengin sama cakka? artis di sekolahku yang tidak meragukan lagi keberadaannya.

sesampainya di sekolah kami berdua jadi tontonan beberapa puluh pasang mata penghuni sekolah,

“kak, mereka liatin kita aneh banget kak…” ucapku.

“kamu gak usah khawatir shill, cepat atau lambat mereka juga akan tau kedekatan kita ini…” jawab cakka. dengan adanya kata kedekatan ini, aku jadi bingung, maksudnya apa coba cakka ngomong kayak gitu ke aku.

namun sebelum aku sempat bertanya lagi ke kak cakka, dia sudah duluan menghilang dari mataku. ya sudahlah mungkin belum saatnya aku bertanya. aku langsung memalingkan badanku dan segera berlari ke kelas untuk mendapatkan giliran tampil di lomba music hari ini, aku sudah dituntut untuk memberikan yang terbaik untuk kak cakka, semoga saja hari ini dia tidak kecewa, dan aku tidak mengecewakannya.

“pagi ini untuk penampilan pembuka, kami akan menampilkan perform dari anak kelas X-1 yang bernama ashilla zahrantiara dengan lagunya yang berjudul “bieb” chek it out.” ucap seorang pembawa acara dari atas panggung, mendengar namaku dilontarkan, aku segera siap menaiki panggung yang berdiri megah di aula sekolahku yang begitu besar. perlahan aku memetik senar gitar kesayanganku, nada demi nada, syair demi syair sukses aku tampilkan, syukur demi keadaan aku tak membuat siapapun kecewa.

peserta demi peserta tampil membawakan lagu-lagu terbaiknya, ify berduet dengan rio, sivia lalu alvin pun ikut pula ketika itu sampai pada urutan terakhir di situ kak cakka naik keatas panggung dan menyebut namaku untuk menemaninya diatas, ini sebuah keberuntungan yang tak bisa ku tolek, siapa coba yang gak mau bersanding dengan seorang cakka, ditonton beratus-ratus pasang mata pula, huhhh langsung saja aku menaiki kembali panggung itu, suasana berubah menjadi hening, sorot lampu mengarah kepada kami berdua dan hanya kami, seolah suasana acara ada di malam hari, setting yang begitu luar biasa, romantis… aku gak nyangka ada acara seperti ini juga di lomba, mmm…

“dengan berdirinya aku di sini, aku mau mempersembahkan sebuah lagu untuk gadis yang ada di samping aku ini,” ucap cakka dengan suara seksinya.

JRENG… JRENG…

hanya berbekal sebuah gitar akustik yang sama denganku, ia membawakan sebuah lagu dengan begitu indahnya.

cakka : “Kamu yang ada di sana Tahukah ku suka kamu Saat pertama berjumpa Wajahmu takkan ku lupa You’re the best, you’re the best You’re the best you’re my world…”

shilla : “Indah ku rasa bila dekatmu Hatiku melayang-layang ingat kamu Kaulah yang bisa memikat hatiku Tak akan ku tolak bila kau inginkan aku…”

cakkshill : “You’re so fine You’re so amazing You can make it if you try Let it flow, i can love you We can make if it we try You’re my shining star..”

cakka : “Kamu yang ada di sana Tersenyum malu-malu Selalu ingin bersama Saat sedih dan ceria Oh girl you are my world Bahagia ku rasakan Bila ku selalu dekat denganmu..”

shilla : “denganmuuuu..”

cakkshill : “You and i were meant to be Nothing can keep us apart You’re so fine You’re so amazing You can make it if you try Let it flow, i can love you We can make if it we try..”

shilla : “Indah ku rasa bila dekatmu Hatiku melayang-layang ingat kamu Kaulah yang bisa memikat hatiku Tak akan ku tolak bila kau inginkan aku..”

cakkshill : “You’re so fine You’re so amazing You can make it if you try Let it flow, i can love you We can make if it we try You’re so fine You’re so amazing You can make it if you try Let it flow, i can love you We can make if it we try…”

“thanks semuanya… dengan adanya kalian semua di sini, kalian akan tau, dan kalian adalan saksi cinta kami berdua, so gimana shill, kamu mau kan jadi little baby aku sekarang?” tanya cakka dan membuatku semakin pening, aku harus berkata iya, dan berkata tidak untuk menolaknya, namun belum sempat kata itu terucap rasanya badanku sudah ambruk duluan, saat itu aku terjatuh dan tak dapat mendengarkan suara teriakan penonton lagi, semua rasanya adalah gelap dan sunyi, dari kejauhan rasanya ada seseorang memanggil manggil namaku, aku mengenali suaranya mereka sahabatku, aku langsung terbangun dari pingsan itu.

saat aku terbangun, pandanganku masih begitu tak jelas, yang bisa aku lihat hanyalah tirai tirai penghubung di ruang UKS ini,

“aku dimana sihh? perutku… aduhhh perutkuuu… arggghh… kepalaku…” ucapku setengah mengerang kesakitan.

“kamu di UKS shill, kamu gak apa-apa kan?” ucap cakka.

“kak cakka… kepalaku sakit… pinggangku serasa mau meledak kak arggghh…” jawabku.

“sakit bukan karena aku nembak kamu tadi kan shill?” tanyanya lagi.

“ehhh… bukan kak, mungkin penyakit akuuuu argggghhhh…” aku kembali tak sadarkan diri saat itu, dari kejauhan aku melihat setitik cahaya di seberang sana namun aku tak tau itu cahaya apa, apa mungkin itu adalah pintu surga yang telah dibuka? dan apakah itu ajalku? pikiran ku melayang bersama ragaku, aku merasa terbang di awang-awang perasaanku sangat damai, sakit yang biasanya aku rasakan saat ini hilang semua,aku bagai kapas yang ringan, bibirku serasa tak ingin berpaling dari senyuman panjang ini. apa ini akhir hidupku? jika tiba saatnya aku akan lebih memilih mengikuti malaikat maut karena disini rasanya begitu damai, tapi disisi lain aku tersentak karena aku takut kehilangan sahabat-sahabatku, akhirnya saat itu ragaku tergoyah oleh seseorang, bisikannya yang lembut membuatku terbangun kembali.

“aku ingin ke surga itu…” ucapku setengah kaget.

“hushhh… kamu ngomong apa shill? jangan gitu ahhh, pamali lohhh…” ucap ify sambil melotot

“tau nihh shilla, ngomong nya ngelantur banget… kayak umur lo gak panjang lagi aja, kita disini setia buat kamu shill, ngapain kamu pengen ke surga? disini ada kita yang sayang sama kamu…” ucap sivia.

“makasihh guys suportnya, tapiiiii…” kak cakka menutup mulutku dengan ujung jari telunjuknya, aku jadi merasa terpojokan dan tak tau harus berbuat apa, aku pasrah saja.

“kalo kamu mau ngomong gitu kamu harus pikir sejuta kali dulu dehh, di sini ada aku yang tulis dan takut kehilangan kamu, sampai kapanpun kamu hidup, swsingkat apapun perjalanan kita, dan selama apapun aku seperti ini, aku akan coba untuk terus ada di saat kamu membutuhkan aku shill, aku gak main-main sama kata-kata aku ini, aku mau kamu jadi pacar aku…” ucap cakka, hatiku tersentuh mendengar cakka berkata seperti itu, sepertinya hidupku benar-benar udah diambang maut, karena saat ini aku udah menemukan pria yang ku maksudt dalam diaryku.

“stooooooooooop… apa-apaan inih? galau galauan?” teriak alvin.

“kamu ngapain bawa-bawa helm ke UKS gini? kamu pikir gak pake helm di ruangan juga kena pasal yaa? ewww” balas rio.

“ahhh elu kagak gaul sihh yo, gue kesini bawa ginian mau ngajakin elo semua HARLEM SHAKE guyssss… 😀 lets gooo…” kata alvin lagi.

“error nihh anak, sorry temen-temen…” ucap sivia sambil menarik-narik tubuh kekasihnya itu.

“lagi pada terharu malah diajak harlem shake… ckckck, harlem shake sendiri aja sonoh sama ulet bulu..” celetuk rio..

“hahaha, gimana bentuknya ulet bulu harlem shake? ada-ada aja kamu yo :p” tawa ify memecah keheningan.

“hehhh, lo semua gak bisa egois gini terutama elo kka, lo nembak shilla anak junior ini, sementara gue? yang statusnya sekarang adalah pacar elo mau lo kemanain?” ucap agni dari sudut ruangan.

“ka agni? ya ampun cantik banget? lama gak liat kakak, sekarang jadi berubah ya kak… ehhh tunggu… kak agni ini pacarnya kak cakka? awww serasi banget!!!! yipiiiiiiyy…” celoteh ify.

waktu ada kak agni dateng, pikiranku langsung tersentak, aku gak tau harus berbuat apa, rasanya jalanku untuk bisa bersama kak cakka bener-bener udah usai dan gak akan bisa seperti hari-hari lalu lagi.

“ka agni?” ucapku pelan, cakka cuma cengo memandangi pemandangan ini.

“shill, gue gak nyangka ya sama lo, gue pikir lo itu sepupu gue yang paling bisa ngertiin gue, ternyata lo juga kaya cewe lain, sama sama murahan dan suka nikung dari belakang!! kecewa gue sama lo shill…” kata agni padaku.

“ehh, apaan ini ribut ribut begini? kalian pikir ini pasar? ini ruang UKS, ini lagi cewe satu tampilannya urakan banget, siapa lo masuk masuk sekolah kita? mau cari rusuh lo?” ucap alvin yang tiba-tiba muncul.

“siapa lo? anak kecil belagunya setengah mati!! lo bilangin nihhh kakak kelas lo cakka!!! jangan pernah dia selingkuhin gue, apa lagi sama sodara gue sendiri!!!” ucap agni kepada alvin.

“lohh mba, biasa aja kali ngomongnya, gak usah pake kuah ini, iuchhhh banget sihh, jadi cakka ini pacar lo? ya udah bilangin sendiri, ga usah nyuruh nyuruh gue, kan elo yang pacar dia bukan gue!!” bantah alvin.

“lu jadi anak kecil nyebelin banget sihhh!!!” ucap agni membanting tangan lalu pergi dari situ.

dengerin kata kata manis cakka, aku merasa ada yang beda darinya, entah itu tulus atau tidak nyatanya bila ada didekatnya dan mendengar suaranya, hati dan pikiranku merasa damai dan nyaman, namun ketika kak agni berkata seperti tadi, hati aku makin terluka,

“yaaaa… memang hati ini masih terluka… *ting.. ting… tingg…* cintaku yang hadir sia-sia… *ting… ting…* terlukaaaa… tapiiii… bidadari datang dari surga… mata yang membuatku terpesona… ohhh SHILLA…” denting suara piano dan suara khas cakka menggema ditelingaku, sumber berasal dari panggung perlombaan, astaga senekat itu kah cakka mengambil hatiku? aku percaya cintanya tulus, namun statusnya dengan kak agni belum terpisah, aku akan makin berdosa bila mengambil cakka dari agni. agni hanya gadis yang polos dan tak tau apapun kegiatan cakka selama di sekolah, dan aku pernah juga disuruh mengawasi gerak gerik pria ini, namun aku malah jatuh cinta sendiri padanya, semua yang kulakukan serba salah, apa aku hidup di dunia ini juga merupakan kesalahan terbesar? benar kata bang iyel, aku harus buru-buru mati aja biar gak ngerepotin banyakorang kayak gini, tohhh kehadiranku disini sudah tidak dikuatkan seperti dulu lagi. banyakorang mulai melupakanku, banyak orang menjauhiku karena penyakitku, banyak orang tak memepercayaiku karena penyakitku, aku emang lemah, tapi aku gak selemah yang mereka tau, aku bisa lakukan apapn seperti kebanyakan orang di dunia ini, tanpa harus aku jatuh dan merangkak seperti bayi, kadang mamah juga selalu melarang ku berbuat ini itu yang ia anggap itu membahayakanku, namun aku ingin segera bangkit dari semua keterpurukanku ini, aku gak mau terus terusan dianggap sakit, meski memang keadaanku sedang sakit, ahhhh, mendengar suara cakka yang begitu merdu telingaku merasa nyaman dan menuntunku untuk kembali tidur.

SKIPPPPP

2 jam berlalu, aku tersadar dari mimpi tentangnya, tentang cakka yang selalu menyayangiku. menyayangi dengan segala ketulusannya, ketulusan yang hadir murni dari dalam raganya, ahhh apa aku ini, sedang sakit masih sempat sempatnya menguntai kata. saat aku terbangun aku terkejut bahwa aku sudah ada di kamar rumahku sendiri, dinding dinding berwarna fucshia dengan sticker sticker kartun disettiap dindingnya, itu membuat diriku merasa nyaman, ternyaman kedua setelah cakka.

“kok aku ada disini?” tanyaku linglung.

“hehhh pengkhianat!!! lo itu dianterin sama cowo gue!!! puas lo sekarang?” ucap agni.

“cakka nganterin aku? kamu pacarnya cakka? kenapa cakka gak pernah bilang ke aku? dia bilang malah udah putus dan karena dia kecewa berat sama kamu!! yang bener yang mana?” ucapku.

“ahhh tau lahhh,”

“dia mantan aku shill, kamu jangan percaya apapun ucapan dia, dia cewe gak tau malu, gak tau diri dan gak tau yang lain lainnya -_-” celetuk cakka muncul dari mulut kamarku.

“kak, untuk yang terakhir kalinya aku minta, kakak jangan pernah sakitin hati kak agni!!!” ucapku sembari mengukir sungai di pipiku.

“gak!!! dia yang udah menyakiti hati aku shill!!! aku gak mau lagi kenal dia!!” ucap cakka.

“lo itu bener-bener play boy cak!!” ucap agni.

“sorry gua bukan playboy, gue cuma memilih yang terbaik buat gue, dan itu ada pada shilla, bukan elo ag…” balas cakka.

“arggghhhh, kalian berdua bikin aku jadi tambah pusing tau gak?” bentakku.

“hehh elo elo elo dan elo semua yang ada disini, ngapain ribut banget sihhh? ini anak satu penyakitan lagi. ngapain masih disini, gak mati sekalian aja?” ketus bang iyel keras.

“ehh bang, aku tau shilla penyakitan, tapi shilla behak menentukan hidupnya, emang abang siapa ngatur-ngatur hidup shilla? abang Nabi? Malaikat? atau Tuhan? ishhh, baru tau ada orang sejahat dua orang ituh… agni? bang iyel, kalian tuh cocok tau gak di jadiin couple enemy wanabe!!” celetuk cakka.

aku lihat betapa besar pembelaan cakka tadi.. aku pun melihat dengan mataku sendiri kalao agni mendekati abangku, apa sihhh rencana mereka untukaku? mereka berdua mengiginkan aku untuk cepat pergi dari dunia ini, namun umurku emang udah gak lama lagi…

“yel, gue gagal ngejauhin cakka dari shilla, adhek lo kayaknya udah cinta mati tuh sama cakka…” bisik agni

“gue juga gagal bikin supaya cakka jauhin adhek ngue tercinta itu, gue gak mau dalam keluarga ini ada sosok cowo yang lebih ganteng dari gue nantinya..” balas iyel.

“hahahha… jadi itu alesan lo benci mereka berdua wwkwkwk lucu juga lo jadi orang yel :p” seru agni, suasana berubah jadi hening

“ka agni sama bang iyel kenapa?” tanyaku heran.

“sebelumnya maaf nih shill, kakak cuma disuruh abangmu ini biar diantara kalian gak ada apa apa, soalnya abangmu ni takut kalah saing kegantengannya sama cakka hihihihi…” ucap agni jujur.

“astaga kak iyel!!!!” dengus cakka.

skippp…

awal libur musim panas tiba, kuganti kostum tidurku dengan gaun pantai yang cantik dan anggun, aku menunggu sang kekasih si cakka menghampiriku. setelah menunggu sekitar 15 menit di ruang tamu akhirnya deru kendaraan hadir di pelataran rumahku, dengan pasang muka yang ceria aku segera menghempirinya, kembali merasakan getaran jantung yang tak sepatutnya, rasanya aku alergi terhadap harum parfumnya cakka, wangi parfum ini selalu membuat jantungku berdebar kencang, setelah sebulan aku menjalin kasih dengannya baru keli ini aku sempet jalan bareng sama dia pffff…

pantai marina adalah tujuan kami berdua, duduk di tepi adalah hal yang aku impikan selama ini, namun ditengah indahnya cerita, pinggangku kembali merasakan sakit yang luar biasa, kepalaku serasa ingin meledak dan mulutku serasa ingin mengeluarkan semua isi dalam perutku.

“kamu kenapa shill?” tanya cakka.

“pusing kka…” ucapku lalu dengan sukses tubuhku kembali terebah dipangkuan cakka, ia mebawaku ke rumah sakit dengan rasa cemas ia menggenggam tangan ku erat, aku merasakan semuanya, aku mendengar isakan tangisnya, aku tau seberapa cepat jantungnya berdebar, aku tau seberapa khawatirnya ia melihatku seperti ini, tiba tiba aku kembali melihat setitik cahaya yang dulu kecil, sekarang berubah menjadi sebuah lingkaran 3 dimensi yang penuh asap wangi disekelilingnya, mungkinkah ini surga? begitu dekat? apa mungkin ini saatnya? saat aku harus meninggalkan semuanya? aku menangis dalam alam bawah sadarku, dan air mataku keluar di alam sadar. aku merasa seseorang menghapus semua lukaku, mungkin iu cakka, kenapa aku tak bisa terbangun? mengapa mata ini sulit untuk membuka? apa jalanku sudah usai? apa aku sudah jauh dari dunia nyata? apa aku sudah ada di surga?

beberapa menit akhirnya aku tersadar aku tersenyum melihat semua orang disekelilingku, ada ify, rio, sivia, alvin, bang iyel, kak agni, mamah, papah dan juga cakka. satu persatu dari mereka mnggenggam tanganku.

“shilla sayang kalian semua, dan kamu cakka” ucapku. setelah aku mengucapkan kata itu, aku merasa sekujur tubuhku dingin dan bergetar, aku tak lagi merasakan sakit, justru yang aku rasakan itu adalah damai…

dan semua orang menangis akan kepergian shilla. shilla pergi dengan kata terakhirnya “shilla sayang kalian semua, dan kamu cakka”

“shillaaaaaaaaaaaaaaaa, lo itu gak akan pernah ada gantinya di geng kita, inget itu ya shill” ucap sivia.

“shill, kepergian kamu begitu menyiksa kami semua, aku juga sayang kamu shill” celoteh ify.

“maafin mamah sayang!!!”

“maafin papah juga, karena selama ini papah gak pernah ada buat kamu,,”

“sorry banget ya adikku… abang selalu ingin kamu cepat-cepat mati, padahal abang itu sayang kali sama kamu shill..” ucap iyel sambil mengecup dahi adiknya itu.

“shill, selama lo hidup gue belom pernah harlem shake sama elo shill hiks hiks…”

“shill, jangan dengerin alvin, mending gangnam style daripada harlem shake…” balas rio.

“ahhh elo kagak gaul, harlem shake lagi heboh tauuu…” sahut alvin.

“ahhhh konyol lu berdua, shill maafin gue udah pernah jadi penghalang antara cinta lo sama cakka..” ucap agni terakhir kali sebelum dokter membawa shilla ke ruang jenazah. semuanya keluar kecuali cakka, ia tetap menemani raga kekasihnya itu bersama dokter yang sedang menanganinya,

“muachhh”. ciuman hangat cakka mendarat tepat di bibir shilla yang dingin membeku itu.

“maafin aku shill, aku lancang udah ciium kamu, aku tau kamu bukan putri salju yang ketika aku menciumu lalu kau dapat terbangun kembali, namun kita hanyalah manusia biasa, maka biarlah aku mendaratkan ciuman tadi pada ragamu yang sudah tak bernyawa ini shill, i’m always love you… kamu akan tetap jadi little babyku untuk selamanya…” ucap cakka tetap dengan gaya calmnya. dan dilihatnya raga shilla yang sudah tak bernyawa itu tersenyum, senyuman itu adalah senyuman terakhir bagi cakka..

Cerpen yang berjudul "Bukan Putri Salju" merupakan sebuah karangan dari seorang penulis yang bernama Citra Intan Budiarti.

Posting Komentar untuk "Cerpen Cinta - Bukan Putri Salju | Citra Intan Budiarti"